Kamis, 10 Juni 2010

Sistem Keamanan Virus Pada Komputer Tanpa Anti Virus

I. Langkah Pertamanya adalah:
Dengan mengganti bentuk icon yang sering ditiru oleh virus atau icon yang memiliki kemungkinan dapat dimanfaatkan oleh virus untuk mengecoh user.
Maksudnya adalah agar kita bisa tau lebih dini apabila ada virus yang baru saja masuk dikomputer kita yang biasanya datang dari flashdisk atau peralatan disk removable yang lainnya. Karena akan sangat kelihatan berbeda di tampilan explorer komputer kita nantinya. Sehingga dapat mencegah kita untuk tidak mengaktifkan virus tersebut dan kita bisa langsung menghapusnya sebelum menyebar atau menjangkiti komputer kita.
dengan mengganti icon dapat kita lihat bahwa tidak ada perbedaan antara file VIRUS dan file asli, jadi mungkin saja kita bisa terkecoh untuk me’clicknya / mengaktifkannya karena kita berfikir itu adalah file word. Sedangkan dibawah ini adalah screenshot tampilan di explorer setelah kita mengganti/merubah bentuk ikon file dokumen word.
Setelah diganti dapat kita lihat perbedaan mencolok antara file VIRUS dan file asli. Dikarenakan file document word (*.doc & *.rtf) telah diganti dengan icon yang lain maka apabila kita menemui file yang iconnya masih seperti yang sebelum diganti maka itu adalah virus, dan sebaiknya langsung dihapus saja karena sudah dipastikan itu virus.
Cara mengganti bentuk icon-nya adalah:
Masuklah “Explorer-Tools-Folder Options...” atau dapat melalui “Control
Lalu masuklah ke tab “File Types” trus di kolom bawahnya itu kamu dapat melihat semua jenis exstensi file dan icon-iconnya.
Untuk mengganti icon pilih salah satu ekstensi file yang mau diganti, misalnya ekstensi *.doc dan *.rtf, keduanya adalah file word dokumen yang sering ditiru virus, maka saran saya sebaiknya diganti saja keduanya satu persatu. Click tombol “Advanced”, lalu click “Change Icon...” pilih atau cari file icon melalui tombol “Browse...” yang berekstensi *.ico, *.icl, *.exe, dan *.dll yang mengandung icon sesuai selera anda, setelah itu click “OK” lalu “Close”.
Ulangi langkah2 diatas untuk file: *.rtf, Folder dan File Folder karena file inilah yang paling sering dijiplak virus. Khusus untuk Icon Folder kadang kurang efektif apabila digantinya lewat cara diatas, jadi saran saya instal-lah suatu Software yang dapat merubah tampilan bentuk icon folder seperti: iColor Folder, Pack Vista Inspirat, StyleXP, TuneUp Utilities, dan masih banyak lagi software sejenis yang lainnya.

II. Langkah Kedua:
Sering ditemukan bahwa :
• Sekitar 85% virus di Indonesia, dan 65% virus dari Luar Negeri menggunakan bahasa pemrograman “Visual Basic”. Sedangkan Program atau virus yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic untuk dapat berjalan di Sistem Operasi Windows akan selalu membutuhkan suatu file modul yang bernama “msvbvm60.dll” yang letaknya di direktori “C:\WINDOWS\system32\”. Jadi apabila file tersebut tidak ada, maka dari ke 85% virus dari Indonesia, dan 65% virus dari Luar Negeri tersebut tidak akan bisa berjalan, akan tetapi resikonya adalah apabila ada aplikasi yang bukan virus yang juga dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic juga akan lumpuh di komputer tersebut, dan akan menampilkan pesan error seperti dibawah ini.

"The procedure entry point MethCallEngine could not be loceted in the dynamic link library MSVBVM60.DLL"

Pesan error diatas muncul dikarenakan adanya sebuah aplikasi Visual Basic yang gagal di eksekusi dikarenakan file modul msvbvm60.dll yang dibutuhkannya tidak ada atau tidak ditemukan.
Jadi maksudnya adalah sebaiknya file msvbvm60.dll direname saja, dan apabila ada applikasi bukan virus yang akan anda jalankan error dan menampilkan pesan error seperti diatas, maka rename kembali file msvbvm60.dll dan setelah selesai rename lagi dengan nama lain. Jangan berfikir hal ini merepotkan, sebab saat ini jarang sekali ada aplikasi resmi yang masih menggunakan bahasa pemrograman visual basic.
- Cara me-rename file msvbvm60.dll dengan cepat:
Terlebih dahulu buatlah file vbren.bat dan vbfix.bat :
Buka notepad.exe dan ketikkan :
ren C:\windows\system32\msvbvm60.dll 11111msvbvm60.dll
lalu save dengan nama: “vbren.bat” dan disimpan di direktori “C:\windows\”,,
jika sudah di simpan, buatlah satu lagi tapi isinya :
ren C:\windows\system32\11111msvbvm60.dll msvbvm60.dll
lalu save dengan nama: “vbfix.bat” dan disimpan juga di direktori “C:\window\”

Setelah file vbren.bat dan vbfix.bat selesai dibuat, maka apabila anda ingin merename file msvbvm60.dll anda tinggal membuka “Start menu – RUN” atau lebih cepatnya pencet Komunitas tombol “Win+R” dan ketikkan vbren lalu Enter, maka file msvbvm60.dll tersebut namanya akan berubah menjadi 11111msvbvm60.dll
Dan apabila anda ingin mengembalikan namanya seperti semula, buka kembali RUN atau pencet tombol “Win+R” dan ketikkan vbfix lalu Enter, maka file msvbvm60.dll tersebut namanya akan kembali menjadi msvbvm60.dll

III. Langkah Ketiga:
Pada masa kejayaan virus yang dirajai oleh virus brontok dkk, dan beberapa virus lain sejenisnya, virus tersebut hanya dapat menjangkiti komputer apabila diaktifkan dengan cara manual saja (via click2x, click kanan-open, atau enter) akan tetapi saat ini virus-virus tertentu yang menyebar lewat removable disk seperti USB Flash disk, memory card, dan lain-lain dapat mengaktifkan dirinya secara otomatis untuk menjangkiti komputer kita. Hal tersebut disebabkan karena virus-virus tersebut menggunakan fasilitas “autorun” pada Sistem Operasi Windows, yaitu dengan menambahkan file autorun.inf dan folder.htt di dalam peralatan removable agar apabila peralatan removable tersebut saat dikoneksikan dengan komputer, virus yang ada didalamnya bisa langsung menyerang secara otomatis tanpa harus menunggu untuk diaktifkan oleh user, seperti halnya virus-virus terdahulu.
Jadi untuk menghindari virus-virus semacam itu kita harus mematikan fungsi autorun pada system operasi windows.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar